About Me

Pages

About this blog

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Followers

Senin, 25 Februari 2013

PostHeaderIcon Seni dan Ilmu Mengajar - Defenisi Paedagogi


·      PENGERTIAN PAEDAGOGI

Sesuai dengan pengertiannya diatas, paedagogi ialah cara/metode mengajar dari seorang guru/pengajar yang ditujukan untuk membimbing dan membantu seorang peserta ajar untuk membuka pikiran, pengetahuan dan ide-ide baru, sehingga dengan adanya ilmu pengetahuan dan ide-ide yang matang, peserta ajar mampu menyelesaikan masalah atau tugas-tugas yang ada di lingkungannya.
Guru bertugas sebagai produsen aktif pengetahuan dan ide baru dalam pikiran peserta ajar, sehingga seorang guru harus memiliki kompetensi paedagogis yang baik. Yang dimaksud dengan kompetensi paedagogis ialah kemampuan guru untuk ‘berhasil’ mentransformasikan dengan baik setiap bahan ajar kepada pikiran peserta didik. Kemampuan ini memerlukan adanya kreativitas dari seorang guru. Dan didasarkan pada kemampuan guru untuk menciptakan cara-cara yang kreatif dalam menyampaikan bahan ajar inilah maka ilmu mengajar juga disebut seni dalam  mengajar.
Dalam kaitannya dengan seni dalam mengajar, seorang guru harus mampu membina hubungan 2 arah antara pengajar dan peserta didik dalam proses pembelajaran, guru juga harus mampu meningkatkan motivasi peserta ajar akan wawasan yang baru. Tetapi guru juga harus mampu memperhatikan setiap perbedaan individu dan menciptakan cara kreatif untuk tetap memastikan ‘masuknya’ pengetahuan baru kedalam pikiran individu tanpa dihalangi perbedaan tersebut.
Guru yang cerdas memiliki 3 karakteristik penting, yaitu keterpelajaran (taat pada etika pengetahuan dan norma berpikir), berintegritas (jujur, percaya diri), dan mampu berkomunikasi dengan peserta ajar, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara guru dan siswa dalam usaha memahami dan memberi pemahaman tentang bahan ajar.

Adapun analisis guru yang baik berdasarkan pengalaman saya selama menjadi peserta didik kelas 2 SMA Sutomo 1 dikaitkan dengan teori yang ada ialah:

Karakteristik guru yang baik
Pengalaman saya
Mengetahui nama siswa dan memanggil mereka dengan nama
Guru hanya mengenal beberapa siswa yang aktif saja, tidak seluruhnya.
Menerima salam dari rekan dan siswanya secara menyenangkan
Guru saya menerima dengan baik setiap sapaan siswa dan membalas dengan senyuman
Memainkan peran yang berbeda pada suasana dan kepentingan yang berbeda
Guru saya lebih ramah ketika diskusi diluar jam pelajaran dibandingkan ketika jam pelajaran berlangsung
Mengingat sesuatu yang sebelumnya dikhawatirkan oleh siswa dan menanyakan tentang hal itu kepada siswanya sebelum keluhan mereka muncul
Guru saya kurang memperhatikan kepentingan siswa kecuali jika mereka mengeluhkannya
Menolak tindakan sarkastik jika melucu atau berkelakar kepada rekan dan siswanya.
Meskipun jarang, terkadang guru tanpa disengaja bercanda dengan bahasa yang sarkastik
Tidak pernah membiarkan ucapan siswa dan rekannya yang mengarah pada penghinaan atau membuat lelucon lain yang berbau etnis atau seks secara menyakitkan
Guru saya akan melarang lelucon berbau etnis dan seks yang tidak pada tempatnya
Teliti mengikuti diktum yang secara universal cenderung disepakati oleh semua orang
Guru saya menganut paham ini dengan baik
Menceritakan kebenaran yang sebenarnya kepada siswa dan rekan, dengan mempertimbangkan dimensi waktu dan situasi
Guru saya berusaha untuk jujur tentang setiap permasalahan yang ada dalam proses pengajaran kepada siswa dan pihak-pihak lain yang terlibat.


Adapun pembahasan pengalaman saya selama kelas 2 SMA di SMA Sutomo 1 dikaitkan dengan teori yang ada ialah
Pengalaman saya
Teori yang ada
Guru saya marah dan mengucapkan kata-kata meremehkan pada siswa yang nilai belajarnya sulit mengalami peningkatan
Seorang guru yang baik harus mampu memahami keragaman kemampuan peserta didik dalam memahami   bahan ajar, dan memberi motivasi lebih lagi kepada siswa yang sulit tersebut untuk lebih lagi berusaha.
Guru saya memberikan tugas yang banyak sebagai hukuman jika kelas dalam keadaan ribut, tanpa menjelaskan terlebih dahulu.
Guru memberi tugas kepada siswa harus memiliki tujuan yang jelas, yaitu membantu membuka/ memancing ide/pemikiran dari peserta didik terhadap materi yang ada. Tugas bukan merupakan suatu hukuman yang layak ditakuti oleh siswa.
Guru saya terkadang tidak mengoreksi/membahas kembali tugas yang ia berikan
Tugas yang diberikan seharusnya dibahas kembali oleh guru untuk memastikan pemahaman peserta akan materi ajar, dan juga sebagai pemberian feedback positif terhadap siswa.




















Sumber:
Danim, Sudarwan., 2010., Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi., Bandung : Alfabeta
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115688-pengertian-pedagogik/

0 komentar:

Posting Komentar

Design elements by Miss Honey