About Me
Pages
About this blog
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
About Me
Blog Archive
Followers
Rabu, 27 Februari 2013
How to Build Your Self-Awareness?
20.40 | Diposting oleh
11054mcs |
Edit Entri
Menyambung
postingan saya sebelumnya, self-awareness
merupakan keadaan saat kita sadar akan emosi kita, dan pikiran kita
mengenai emosi tersebut. Dengan
keuntungan-keuntungan menjadi orang yang sadar diri, tentu kita ingin menjadi
orang yang demikian. Sekarang pertanyaannya, bagaimanakah caranya?
Membangun
Self Awareness
Kesadaran diri dapat dibangun dengan
mengaktifkan bagian otak yang disebut neokorteks. Ini adalah bagian otak
yang terkait dengan penggunaan bahasa. Artinya, untuk meningkatkan kesadaran
diri, Anda perlu “membahasakan”, mengidentifikasi, dan menamai emosi yang Anda
rasakan. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
1.
I Messages (Pesan
“Saya.....”)
Menuliskan atau
menyatakan perasaan dengan menggunakan pesan yang diawali dengan “Saya....”.
Contohnya: “Saya merasa perilaku Anda sama sekali tidak menghargai kerja keras
saya” atau “Saya kecewa dengan keputusan yang kamu buat”. I message
menyadarkan Anda bahwa kendali dari permasalahan yang terjadi ada di tangan
Anda. Anda yang merasakan sebuah emosi, Anda yang menyatakan, dan Anda yang
memiliki kendali untuk mengubah keadaan.
2. Berbagai
Cara Berbagai Warna
Menggunakan berbagai metode untuk
melukiskan dan mendeskripsikan perasaan:
· Warna,
contoh: warna kuning untuk emosi senang, biru untuk sedih, merah untuk marah,
dan lain lain. Anda bisa menggunakannya dalam berpakaian, tinta alat tulis,
warna font di komputer, dan sebagainya.
· Skala,
contoh: “Saya cukup merasa bahagia, kira-kira 80 dari 100 lah”. Ini memberi
gambaran yang cukup terukur kira-kira seberapa kuat intensitas emosi yang Anda
alami. Jika Anda bisa mengatakan bahwa kesedihan Anda berskala 50:50, maka
tidak ada alasan bagi Anda untuk berlarut-larut dalam kesedihan itu.
· Analogi,
contoh : “Kalau saya ini gunung, saya sudah mau meletus!”. Analogi ini juga
bisa digunakan sebagai pengukur intensitas emosi Anda. Bagi orang Indonesia,
analogi seperti ini biasanya lebih mudah dipahami karena budaya kita memang
banyak mengajarkan simbolisasi dalam bahasa (contoh: bagai kacang lupa
kulitnya).
3. Menuliskan
kebutuhan yang tidak terpenuhi
Hal ini ditujukan untuk menjelaskan
kepada diri sendiri alasan dari emosi yang sedang Anda rasakan. Contoh: ketika
Anda marah pada saat staf Anda tidak ikut memikul beban kerja yang sama, Anda
bisa menuliskan “Saya ingin dia ikut lembur ketika saya lembur” beserta
kebutuhan/keinginan lain yang Anda sadari. Semakin banyak kebutuhan/keinginan
yang Anda tuliskan, maka Anda akan semakin menyadari keadaan emosi diri.
4. Menuliskan
yang ingin dilakukan
Sebenarnya ini sudah memasuki tahap
lanjutan dari Self Awareness. Setelah Anda menyadari emosi-emosi yang
sedang dialami, langkah selanjutnya adalah menentukan hal apa yang ingin Anda
lakukan selanjutnya terkait dengan emosi tersebut. Pada contoh Anda marah pada
staf yang malas-malasan tadi, Anda bisa menuliskan “Saya ingin memotong
gajinya kalau pulang lebih cepat lagi” atau “Saya akan langsung menegurnya jika
ia menolak penugasan”. Dengan menuliskan hal yang ingin dilakukan, Anda
memberikan kesempatan bagi otak untuk kembali berpikir: apakah hal-hal tersebut
sudah sesuai dan tidak menyalahi norma yang berlaku.
Dengan membiasakan hal-hal di atas,
Anda akan bisa merasa lebih nyaman menghayati emosi-emosi Anda tanpa harus
larut dan lepas kendali. Nah, setelah Anda belajar banyak tentang emosi dan Self
Awareness, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk merasa tidak berdaya
ketika dilanda suatu emosi yang kuat. Baik itu emosi negatif, maupun emosi
positif. Sekarang Anda sudah belajar untuk membuat diri Anda sendiri menyadari
emosi-emosi tersebut. Tinggal separuh langkah selanjutnya dimana Anda
merencanakan perilaku yang sesuai untuk mengekspresikan emosi tersebut kepada
orang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar