About Me
Pages
About this blog
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
About Me
Blog Archive
Followers
Minggu, 03 Juni 2012
Mengenal Tokoh Psikologi III
23.37 | Diposting oleh
11054mcs |
Edit Entri
13. Erik Erikson (1902 – 1994)
Erik Homburger Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1902.
Ayahnya adalah seorang keturunan Denmark dan Ibunya seorang Yahudi. Erikson
belajar psikologi pada Anna Freud (putri dari Sigmund Freud) di Vienna
Psycholoanalytic Institute selama kurun waktu tahun 1927-1933. Pada tahun 1933
Erikson pindah ke Denmark dan disana ia mendirikan pusat pelatihan psikoanalisa
(psychoanalytic training center). Pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika serikat
dan menjadi warga negara tersebut, dimana ia sempat mengajar di beberapa
universitas terkenal seperti Harvard, Yale, dan University of California di
Berkley.
Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang psikologi
anak. Berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud
yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan
teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Dia
mengembangkan teori yang disebut theory of Psychosocial Development (teori
perkembangan psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia
menjadi delapan tahapan.
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan mendapat sambutan luar
biasa dari masyarakat, diantaranya adalah: (1) Young Man Luther: A Study in
Psychoanalysis and History (1958), (2) Insight and Responsibility (1964), dan
Identity: Youth and Crisis (1968).
14. Burrhus F. Skinner (1904 – 1990)
Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama
Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990 setelah
terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam keluarga sederhana, penuh
disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu
rumah tangga.
Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat
menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya,
tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist,
dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah
tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village
di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di
sebuah surat kabar.
Pada tahun 1931, Skinner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana
psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar
doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua
fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke
Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah
benar-benar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia
merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun
artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori
belajar.
Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud.
Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal
yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang
tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang
self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide
yang abstrak belaka.
Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya
untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan
kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari
respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi
seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita
inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk
kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini
tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan
untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik.
Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat
pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi
dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara. Masa muda Maslow berjalan
dengan tidak menyenangkan karena hubungannya yang buruk dengan kedua
orangtuanya. Semasa kanak-kanak dan remaja Maslow merasa bahwa dirinya amat
menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.
Keluarga Maslow amat berharap bahwa ia dapat meraih sukses melalui dunia
pendidikan. Untuk menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di bidang
Hukum tetapi kemudian tidak dilanjutkannya. Ia akhirnya mengambil bidang studi
psikologi di University of Wisconsin, dimana ia memperoleh gelar Bachelor tahun
1930, Master tahun 1931, dan Ph.D pada tahun 1934.
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow
percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori
tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah
(bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow |
16. Eysenck (1916 – 1997)
Hans Jurgen Eysenck dilahirkan di Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Kedua
orangtuanya adalah selebritis yang sangat berharap bahwa Eysenck kelak dapat
menjadi seorang aktor. Pada usia 2 tahun Eysenck terpaksa dibesarkan oleh
neneknya karena orangtuanya bercerai. Setelah tamat SMU Eysenck memutuskan
untuk melanjutkan sekolah di luar negeri karena ia merasa tidak senang dengan
Regim Nazi. Ia memang meninggalkan Jerman dan akhirnya menetap di Inggris,
dimana ia memperoleh gelar Ph.D. di bidang psikologi dari University of London.
Sejak saat itu ia telah menulis lebih dari 50 buku dan 600 artikel penelitian
dengan berbagai topik. Oleh sebab itu, oleh para pengkritiknya ia sering
dianggap sebagai seorang yang serba bisa dan ahli membuat teori (meskipun
banyak juga teori yang didukung oleh hasil penelitiannya). Eysenck adalah
seorang ahli teori biologi dan hal ini membuatnya terinspirasi untuk melakukan
penelitian pada komponen-komponen biologis dari kepribadian. Dia mengatakan
bahwa intelegensi merupakan sesuatu yang diturunkan sejak lahir. Ia juga
memperkenalkan konsep ekstroversi (introversi-ekstraversi) dan neurotisme (neurotik-stabil)
sebagai dua dimensi dasar kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik
kepribadian dapat diuraikan berdasarkan dua dimensi tersebut, yang disebutnya
dengan "Supertraits".
17. Albert Bandura (1925 – )
Albert Bandura dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Dia
memperoleh gelar Master di bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun
kemudian ia juga meraih gelar doktor (Ph.D). Setahun setelah lulus, ia bekerja
di Standford University.
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social
Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan
pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura
menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan
Distinguished Scientist Award pada tahun 1972.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar