About Me
Pages
About this blog
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
About Me
Blog Archive
Followers
Minggu, 03 Juni 2012
Mengenal Tokoh Psikologi II
23.25 | Diposting oleh
11054mcs |
Edit Entri
7. Carl Jung (1875 – 1961)
Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl
(Switzerland) dan wafat pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland).
Dimasa kanak-kanak Jung sudah sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural,
dan fantasi. Ia menyakini bahwa dirinya memiliki informasi rahasia tentang masa
depan dan berfantasi bahwa dirinya merupakan dua orang yang berbeda.
Jung lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan
spesialisasi di bidang psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama ia
bekerja sebagai assistant di rumah sakit jiwa Zurich yang membuatnya
tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan para pasien schizophrenic
yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud. Setelah membaca
tulisan Freud yang berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai
melakukan korespondensi dengan Freud. Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di
Vienna tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan
kemampuan intelektual Jung dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara
bagi kepentingan psikoanalisa karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap
sebagai orang yang patut menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung
kemudian terpilih sebagai presiden pertama International Psychoanalytic
Association pada tahun 1910. Namun pada tahun 1913, hubungan Jung dan Freud
menjadi retak. Tahun berikutnya, Jung mengundurkan diri sebagai presiden dan
bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu Jung dan
Freud tidak pernah saling bertemu.
8. John Watson (1878 – 1958)
John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878
dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu
filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903
dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal
sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.
Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan
psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus
menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun
1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi
konsumen.
John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat.
Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology as the Behaviourist
view it" (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi
haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya
kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga
berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu
pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat
pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun
banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson
tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif
dalam psikologi.
Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan
pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan
memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat
membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan
ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan
mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan
jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".
9. Max Wertheimer (1880 – 1943)
Max Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan wafat
pada tanggal 12 Oktober 1943 di New York. Max Wertheimer dianggap sebagai
pendiri psikologi Gestalt bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt
Koffka. Max mempelajari imu hukum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dia
mendapatkan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Dia kemudian diangkat menjadi
professor dan sempat bekerja di beberapa universitas di Jerman sebelum hijrah
ke Amerika Serikat karena terjadi perang di benua Eropa pada tahun 1934. Di
Amerika ia bekerja di New School for Research di New York city sampai akhir
hayatnya.
Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max memperlihatkan
ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat
yang disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi
alat untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko mainan anak-anak. Setelah
melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori
tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.
Dalam bukunya yang berjudul "Investigation of Gestalt Theory"
(1923), Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt sebagai berikut:
· Hukum Kedekatan (law of proximity): hal-hal yang saling berdekatan
dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas.
· Hukum Ketertutupan (law of closure): Hal-hal yang cenderung menutup akan
membentuk kesan totalitas tersendiri.
· Hukum Kesamaan (law of equivalence): hal-hal yang mirip satu sama lain,
cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.
10. Henry A. Murray (1893 – 1988)
Henry Alexander Murray dilahirkan di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan
meninggal pada tahun 1988. Sama seperti pandangan psikoanalisa, Henry Murray
juga berpendapat bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami dengan cara
menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray
menjadi professor psikologi di Harvard University dan mengajar disana lebih
dari 30 tahun.
Peranan Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa kepribadian
dan teori kepribadian. Hasil karya terbesarnya yang sangat terkenal adalah
teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang disebut dengan "Thematic
Apperception Test (TAT)". Test TAT ini terdiri dari beberapa buah
gambar yang setiap gambar mencerminkan suatu situasi dengan suasana tertentu. Gambar-gambar
ini satu per satu ditunjukkan kepada orang yang diperiksa dan orang itu diminta
untuk menyampaikan pendapatnya atau kesannya terhadap gambar tersebut. Secara
teoritis dikatakan bahwa orang yang melihat gambar-gambar dalam test itu akan
memproyeksikan isi kepribadiannya dalam cerita-ceritanya.
11. Jean Piaget (1896 – 1980)
Jean Piaget dilahirkan di Neuchatel (Switzerland) pada tahun 1896 dan
meninggal di Geneva dalam usia 84 tahun pada tahun 1981. Pada usia 10 tahun ia
sudah memulai karirnya sebagai peneliti dan penulis. Piaget sangat tertarik
pada ilmu biology dan ia menulis paper tentang albino sparrow (burung
gereja albino) yang semakin membuatnya tertarik untuk mendalami ilmu alam.
Piaget memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1918 di universitas Neuchatel dalam
bidang ilmu hewan. Pada tahun 1925 ia mulai menunjukkan minatnya pada bidang
filsafat dan pada tahun 1929 ia diangkat menjadi profesor dalam "Scientific
Thought" di Jeneva. Ia mulai terjun dalam dunia psikologi pada tahun
1940 dengan menjadi direktur laboratorium psikologi di Universitas Jeneva. Lalu
kemudian ia juga terpilih sebagai ketua dari "Swiss Society for
Psychologie".
Piaget adalah seorang tokoh yang amat penting dalam bidang psikologi
perkembangan. Teori-teorinya dalam psikologi perkembangan yang mengutamakan
unsur kesadaran (kognitif) masih dianut oleh banyak orang sampai hari ini.
Teori-teori, metode-metode dan bidang-bidang penelitian yang dilakukan Piaget
dianggap sangat orisinil, tidak sekedar melanjutkan hal-hal yang sudah terlebih
dahulu ditemukan orang lain.
Selama masa jabatannya sebagai profesor di bidang psikologi anak, Piaget
banyak melakukan penelitian tentang Genetic Epistemology (ilmu
pengetahuan tentang genetik). Ketertarikan Piaget untuk menyelidiki peran
genetik dan perkembangan anak, akhirnya menghasilkan suatu mahakarya yang
dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori
Perkembangan Kognitif).
Dalam teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan tahap-tahap yang
harus dilalui seorang anak dalam mencapai tingkatan perkembangan proses
berpikir formal. Teori ini tidak hanya diterima secara luas dalam bidang
psikologi tetapi juga sangat besar pengaruhnya di bidang pendidikan.
12. Carl Rogers (1902 – 1987)
Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan
wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak
memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan
ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia
pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin.
Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia
University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada
tahun 1931.
Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society
for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada
perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa
berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan
metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul
"The Clinical Treatment of the Problem Child", yang membuatnya
mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State
University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American
Psychological Society.
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya
sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam
membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini
bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan
tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut
Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang
penting dalam melakukan treatment kepada klien.
Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai
hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah
bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On
Becoming a Person (1961).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar