About Me
Pages
About this blog
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
About Me
Blog Archive
Followers
Minggu, 01 April 2012
Pentingnya Pendidikan Prasekolah Taman Kanak-Kanak (TK)
21.09 | Diposting oleh
11054mcs |
Edit Entri
Pendidikan anak prasekolah merupakan bentuk transisi
perkembangan anak dari lingkungan keluarga kepada lingkungan sekolah. Masa
transisi ini merupakan masa yang cukup sulit namun menyenangkan bagi anak,
karena kesiapan pada setiap anak dalam melalui masa transisi ini berbeda-beda,
hal ini juga dipengarui oleh dukungan dari keluarga pengasuh si anak itu
sendiri, dimana dukungan orangtua dalam membimbing anak secara informal sangat
dibutuhkan untuk mendukung bimbingan yang diperoleh anak dari pendidikan
prasekolah sebagai sektor formal. Salah satu jenis lembaga pendidikan anak
prasekolah yang telah dikenal di Indonesia ialah Taman Kanak-Kanak (TK).
Taman Kanak-Kanak merupakan wadah yang disediakan
untuk anak berusia 4-6 tahun. Menurut Brickenridge dan Vincent (1966)
pendidikan TK dapat memperluas pengalaman sosial dan intelektual anak. Tujuan pendidikan
prasekolah seperti Taman Kanak-Kanak (TK) adalah untuk memberikan stimulasi dan
bimbingan terhadap kebutuhan fisik dan pertumbuhannya, serta meningkatkan
kemampuan intelektual dan hubungan sosial sebagai persiapan untuk masuk ke
jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan prasekolah dapat membantu perkembangan
anak. Secara terinci Hurlock (1978) menyebutkan ada 10 aspek perkembangan yang
dapat didorong pertumbuhannya
melalui pendidikan prasekolah. Kesepuluh aspek tersebut ialah kesehatan fisik,
keterampilan, kemampuan berbicara (berkomunikasi), perkembangan emosi, perilaku
sosial, sikap sosial, kreativitas, disiplin, konsep diri dan penyesuaian
sekolah. Papalia Olds (1986) menyatakan bahwa pendidikan prasekolah membantu
perkembangan anak dalam berbagai aspek yaitu fisik, intelektual, sosial, dan
emosional. Perasaan otonomi anak berkembang dengan adanya kesempatan
bereksplorasi diluar rumah. Adanya kesempatan bermain dengan anak-anak lain
menjadikan mereka memiliki banyak kesempatan untuk bekerjasama dan memahami
perspektif serta perasaan orang lain. Adapun aspek-aspek keuntungan pendidikan
prasekolah sebagai berikut:
1.
Aspek Sosial
Kebutuhan Sosial pada anak-anak
mengungkapkan bahwa anak-anak membutuhkan orang lain dan selalu ingin
berhubungan dengan orang lain dalam proses perkembangannya. Hal ini karena pada
dasarnya manusia merupakan makhluk individu dan sekaligus juga sebagai makhluk
sosial (Nuryoto, 1995). Hubungan sosial anak semakin meluas karena kebutuhan
sosialnya juga akan semakin kompleks. Mereka sudah butuh teman sebaya, perlu
memahami orang dewasa selain orangtua, misalnya gurunya.
Dalam kesiapan ini, anak akan merasa
senang masuk TK, karena mereka akan mempunyai banyak teman dan dapat bermain
dengan leluasa. Pada usia prasekolah ini, anak memiliki kontak intensif dengan
teman sebaya. Berbagai pola tingkah laku anak timbul dengan cara menirukan,
belajar-model, dan oleh penguat dari pihak teman-teman sebaya.
2.
Aspek Kognitif
Kebutuhan secara kognitif (intelektual)
akan tampak pada anak dengan adanya keinginannya untuk mengetahui sesuatu yang
ada di lingkungannya. Anak ingin berprestasi, ingin mengamati sesuatu secara
serius, ingin mengetahui hal-hal baru, mencoba sesuatu, menciptakan sesuatu,
dan sebagainya. Pada masa ini, anak akan banyak bertanya tentang segala sesuatu
yang dilihat atau didengarnya dengan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana
(Nuryoto, 1995). Keinginan untuk berprestasi ini harus diberi stimulasi bila
kita akan menyambut dorongan manipulasi dan eksplorasi anak.
3.
Aspek Emosional
Kebutuhan emosional anak juga akan
terpenuhi dengan adanya kesempatan untuk bereksplorasi dalam ekspresi emosi
anak pada lingkungan prasekolahnya. Emosi anak akan berkembang secara sehat
kalau anak mendapatkan bimbingan secara tepat dengan penuh kasih sayang. Dengan
mendapatkan perlakuan yang tepat, anak akan merasa aman dan mampu mengembangkan
emosinya secara positif, juga akan semakin memupuk rasa percaya diri pada anak
(Nuryoto, 1995). Selanjutnya (Hurlock, 1984) ketelantaran emosional pada anak
seperti keterbatasan akan rasa ingin tahu, kasih sayang dan kebahagiaan, akan
membatasi perkembangan kepribadian anak.
4.
Aspek Fisik
Kebutuhan Fisik merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pertumbuhan dan kesehatan fisik, misalnya makanan, udara
segar, sinar matahari, tidur atau istirahat. Dengan adanya lingkungan
prasekolah, maka kegiatan-kegiatan yang memerlukan aktifitas fisik seperti
olahraga, bermain tali, memanjat, mencoret-coret, akan mempengaruhi
perkembangan otot dan motorik anak. Keberhasilan anak dalam menghadapi
tantangan fisik ini mempunyai arti yang lebih luas bagi anak, dalam hal
perkembangan pribadi, anak akan merasa mampu dan berani dalam mencoba hal-hal
baru dan akan mempengaruhi perkembangan kecerdasannya.
Sumber:
Sulistyaningsih. 2008. Full Day School & Optimalisasi Perkembangan Anak.
Yogyakarta: Paradigma Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar